Iklan

Dari Kampus Pesantren ke Panggung Nasional: Perjalanan Tim KPI IAIH Pancor Menembus Journalism Fellowship Narasi

NUSRA ID
Kamis, 05 Juni 2025, 9:58 PM Last Updated 2025-06-05T15:07:13Z


 




NUSRA.ID - Di sebuah ruang sederhana di sudut kampus Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor, beberapa mahasiswa tampak sibuk di balik layar laptop mereka. Kopi hitam, catatan kecil, dan suara diskusi ringan menemani aktivitas sore itu. Siapa sangka, dari ruang inilah, lahir tim yang akan mengharumkan nama kampus dalam kancah jurnalistik nasional.


Mereka adalah tim dari kpiiaihpancornewscom, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IAIH Pancor. Tahun ini, mereka mencetak sejarah: terpilih sebagai salah satu dari 10 tim terbaik se-Indonesia dalam Journalism Fellowship Program 2025, yang diselenggarakan oleh Narasi Academy bekerja sama dengan Kedutaan Besar Australia.


Dalam pengumuman resmi yang dirilis melalui kanal media sosial Narasi Academy, tim dari kpiiaihpancornewscom tampil sejajar dengan berbagai Lembaga Pers Mahasiswa ternama dari seluruh Indonesia, seperti Suara USU (Universitas Sumatra Utara), LPM Akademika (Universitas Udayana Bali), LPM Detak (Universitas Syiah Kuala Aceh).


Selanjutnya ada juga, Pers Keadilan (Universitas Islam Indonesia Yogyakarta), LPM Format Kabinet Lentera Publik (Universitas Airlangga Surabaya), LPM intuisi (Institut seni Indonesia Surakarta), LPM Warta Kema (Universitas Padjadjaran Sumedang), DKTV (UIN Imam Bonjol Padang), dan LPM Maharaja (Universitas Wiraja Madura).


Program yang akan berlangsung selama Juni-Juli 2025 ini bukan sekadar pelatihan. Ini adalah ruang tumbuh. Peserta akan mengikuti pembekalan intensif, didampingi dalam membuat karya jurnalistik, hingga memamerkannya dalam puncak acara.


Ketua Prodi KPI IAIH Pancor, Daeng Sani Ferdiansyah, M.Sos., menjadi salah satu sosok paling bersemangat mendampingi tim.


“Ini bukan hanya tentang berita. Ini tentang jati diri, integritas, dan keberanian mahasiswa kami untuk melangkah keluar dari zona nyaman,” ucapnya di ruang kerjanya.


Sebagai kampus berbasis pesantren, IAIH Pancor memiliki tantangan tersendiri. Namun semangat untuk belajar dan menebar nilai kebaikan lewat media menjadi bahan bakar yang tak pernah padam.


Setelah program berakhir, harapannya tidak hanya prestasi yang dibawa pulang. Tapi juga ilmu dan pengalaman yang bisa ditularkan.


“Kami sudah menyiapkan agenda lanjutan. Akan ada workshop, pelatihan menulis, hingga pendampingan produksi konten media kampus. Ini akan jadi awal yang baik,” lanjut Daeng.


Lebih dari sekadar seleksi nasional, keterpilihan tim kpiiaihpancornewscom adalah simbol harapan. Bahwa dari kampus yang tenang dan jauh dari hiruk-pikuk kota besar, bisa tumbuh jurnalis muda yang tajam, berintegritas, dan tetap berakar pada nilai-nilai Islam.
Komentar

Tampilkan

Terkini