Nusra.id – Sejumlah pemuda, mahasiswa, akademisi, aktivis lingkungan, dan masyarakat menghadiri simposium bertema “Refleksi Tata Kelola Sumber Daya Alam dan Degradasi Lingkungan Hidup di Lombok Timur” yang digelar pada Sabtu–Minggu, 22–23 Desember 2025, di Kebun Raya Lemor, Kecamatan Suela, Lombok Timur.
Kegiatan yang berlangsung di ruang terbuka hijau tersebut menghadirkan suasana diskusi yang sejuk dan inklusif. Peserta duduk melingkar di bawah tenda yang disiapkan panitia, sementara para pemateri—yang terdiri dari penggiat lingkungan dan perwakilan komunitas—menyampaikan paparan terkait kondisi tata kelola sumber daya alam di daerah.
Dalam forum tersebut, sejumlah persoalan ekologis mengemuka, mulai dari pengelolaan hutan, penurunan kualitas air, alih fungsi lahan, hingga meningkatnya kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia dan lemahnya pengawasan kebijakan. Para peserta terlihat antusias mengikuti jalannya diskusi serta mencatat poin-poin penting yang disampaikan.
Simposium ini tidak hanya menjadi ruang refleksi, tetapi juga wadah berbagi pengalaman lokal serta merumuskan peluang kolaborasi antara komunitas dan pemerintah. Panitia berharap kegiatan ini dapat mendorong lahirnya kesadaran bersama untuk memperkuat tata kelola lingkungan yang berkelanjutan.
Melalui penyelenggaraan simposium tersebut, muncul harapan agar berbagai pihak di Lombok Timur dapat mengambil langkah nyata dalam menjaga keseimbangan ekologis dan mengurangi laju degradasi lingkungan di wilayah tersebut.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimaksih Sudah Berkunjung di Website Kami