NusraID - Dalam upaya mempercepat pembangunan Gerai Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh wilayah Lombok Timur, Pemerintah Daerah bekerja sama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 1615 Lombok Timur menggelar pertemuan bersama seluruh kepala desa dan lurah se-Kabupaten Lombok Timur.
Pertemuan berlangsung di Markas Kodim 1615 pada Selasa (25/11/2025) dan dihadiri langsung oleh Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin.
Bupati Haerul Warisin dalam sambutannya menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap program strategis tersebut. Ia mendorong desa untuk memanfaatkan aset tanah pecatu dan mengintegrasikannya dengan pembangunan Koperasi Merah Putih sebagai bagian dari program prioritas daerah.
“Kita harus menyambut program ini dengan semangat gotong royong. Meski ada potongan anggaran dari pusat, kita harus tetap kreatif dan inovatif. Jadilah kepala desa yang mampu membangun komunikasi dengan kementerian,” tegas Bupati.
Ia juga menegaskan bahwa Pemda tidak akan mempersulit proses penyediaan lahan. Tanah milik Pemda dapat digunakan melalui skema pinjam pakai, dan jika koperasi berkembang dengan baik, lahan tersebut berpeluang dihibahkan. Desa yang belum menyiapkan lokasi diminta segera mengajukan proposal usulan.
Lebih jauh, Bupati mengingatkan bahwa Koperasi Merah Putih harus dibangun dengan konsep usaha yang berkelanjutan dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.
“Hadirnya koperasi ini harus kita perjuangkan bersama sebagai solusi peningkatan ekonomi rakyat,” ujarnya.
Sementara itu, Dandim 1615 Lombok Timur Letkol Inf. Eky Anderson, selaku penanggung jawab program, menegaskan pentingnya percepatan realisasi pembangunan fisik gerai sebagai program strategis nasional sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyebut bahwa saat ini proses baru mencapai tahap legalisasi lahan dan belum memasuki pembangunan fisik.
“Inpres Nomor 17 Tahun 2025 bertujuan memperkuat ekonomi desa dan ketahanan pangan nasional. Karena itu pembangunan harus segera dimulai, sesuai kewenangan dan tuntutan yang diberikan Presiden kepada jajaran Kodim,” jelasnya.
Dandim juga menekankan bahwa setiap gerai wajib mengikuti standar desain yang telah ditetapkan, lengkap dengan fasilitas gudang, apotek, dan ruang praktik dokter.
Ia mengungkapkan bahwa hingga kini terdapat 11 titik yang telah memenuhi ketentuan, sementara sebagian besar desa lainnya masih terkendala persyaratan.
Ia memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah atas fasilitasi kegiatan yang memungkinkan diskusi langsung untuk mencari solusi atas hambatan yang ada.
Dandim meminta desa segera menyiapkan data lahan yang berpotensi digunakan melalui skema pinjam pakai demi mempercepat pembangunan.
Pertemuan ini difokuskan pada pengumpulan data serta identifikasi calon lokasi pembangunan gerai, dengan ketentuan luas minimal 10 are, mengikuti standar desain nasional, dan memiliki akses memadai untuk kendaraan roda empat.
Acara turut dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi Lombok Timur, Kepala Dinas PMD, Kepala Badan Kebangpoldagri, serta Staf Khusus Bupati Bidang Pemerintahan dan Desa.










Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimaksih Sudah Berkunjung di Website Kami