NUSRA.ID - Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) Nusa Tenggara Barat (NTB) HM Juaini Taofik mengatakan, ada 100 desa/kelurahan se Indonesia akan di Launching koprasi merah putih oleh Presiden Prabowo sepulang dari Eropa.
launchingnya tersebut kata Sekda akan di laksanakan di Kelaten, Jawa Tengah dan NTB akan di Wakili oleh Lombok Barat Atau Lombok Tengah, ini masih dalam putusan lantaram faktor jarak.
"Tetapi kalau kita di Lombok Timur dari 254 desa/kelurahan semua sudah terbentuk dan berbadan hukum dan kita menunggu Launching pada 21 Juli memdatang,"Ucapnya
Ia mengatakan bahwa, jumlah desa secara nasional ada 82.262 Akan dilaunching serentak seluruh indonesia pada tanggal 28 Oktober 2025 sekaligus memanfaatkan momen hari sumpah pemuda.
"Mungkin kebayakan karena pengurus koprasi dari pemuda,"katanya sambil tertawa
Taofik mengatakan, semua satuan tugas koperasi Merah Putih telah terbentuk dan diketuai oleh Bupati, sekda menjadi wakilnya dan Sekretaris Satgasnya Kadis Koprasi.
''Sesuai dari waktu yang diberikan oleh pusat, Koperasi Merah Putih berhasil selesai di bentuk sebelum 1 Juli di 254 desa/kelurahan," katanya
Kata kak Ofik sapaan akrapnya, Yang di tunggu setelah launching bagaimana aktifitasnya, permodalan dan bisninya seperti apa pihaknya masih menunggu dari pusat.
Sekda menjelaskan perbedaan antara Bumdes dan Koperasi Merah Putih Kalau Bumdes kata Sekda sudah sesuai UU No 6 2014, kalau Koperasi Merah Putih sesuai instruksi Presiden tahun 2025, dan diharapkan Koperasi Merah Putih putih semacam lokomotif perekonomian di tingkat desa.
Lanjut Sekda mencontohkan, semisal ada kegiatan di desa seperti program RTLH, harapannya katanya di koprasi merah putih itu ada unit usaha untuk bahan bangunan.
"Tidak menutup kemungkinan kalau berkembang dari desa pun bisa membuat unit usaha lainnya,"terannya
Dikatakan bedanya Bumdes dan Koprasi merah putih, disebutnya keduanya beriringan jalan usahanya namun Koperasi merah putih ini skala usahanya lebih di tingkatkan.
Untuk sementara sekretariat Koperasi Merah Putih rata-rata di kantor desa dan tempatnya sangat situasional. Semntara disebutnya seperri di Desa Kembang Kuning Skretariatnya masih menyatu dengan Bumdes.
"Di desa-desa lain ada juga yang memanfaatkan gedung ada,"pungkasnya
