Pemda dan Baznas Lotim Serahkan Insentif Guru, Bupati: Jasa Guru Tak Ternilai

 

NusraID - Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik. 

Setelah sebelumnya menyalurkan insentif bagi guru swasta, pada Selasa (2/12/2025) Pemda Lombok Timur melalui Baznas bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Timur kembali menyerahkan insentif bagi para guru di bawah naungan Kemenag. Acara penyerahan berlangsung di Aula Majlis Ta'lim MI Al-Ijtihad, Jontak, Masbagik.

Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin hadir langsung pada kegiatan tersebut didampingi Kepala Kemenag Lombok Timur dan Ketua Baznas Lotim. Dalam sambutannya, Bupati menegaskan pentingnya peran guru dalam pembangunan daerah, terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Terima kasih sumbangsihnya sudah membantu pemerintah, karena tidak ada negara maju, tidak ada pemerintahan yang baik kalau tidak diikuti oleh adanya guru,” ujarnya. 

Ia menegaskan bahwa jasa para guru tidak dapat tertandingi dan harus terus menjadi perhatian pemerintah.

Bupati juga mendorong masyarakat untuk meningkatkan penyaluran zakat, infak, dan sedekah (ZIS) melalui Baznas, sehingga semakin banyak masyarakat yang membutuhkan dapat menerima manfaatnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Lombok Timur H. Shuhli menjelaskan bahwa insentif ini diberikan kepada seluruh guru yang bernaung di bawah Kemenag. 

Ia mengakui nilai insentif belum besar, namun berharap perhatian pemerintah bisa menjadi penyemangat bagi para guru.

Insentif tersebut akan diberikan secara bergilir setiap tiga bulan bagi guru yang bukan merupakan guru kontrak, PPPK, maupun penerima sertifikasi.

Ketua Baznas Lotim H. Muhammad Kamli menambahkan bahwa insentif ini merupakan hasil pengelolaan ZIS oleh Kemenag yang kemudian disalurkan melalui Baznas Lombok Timur.

Pada kesempatan tersebut, selain menyerahkan insentif kepada 884 guru, Baznas dan Pemda juga memberikan penghargaan khusus kepada guru dengan masa pengabdian terlama, yakni 31 tahun, serta kepada guru berkebutuhan khusus sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam dunia pendidikan.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata perhatian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan tenaga pendidik di Lombok Timur.