- -->
  • Jelajahi

    Copyright © NUSRA
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan


     

    Kemenkue Pertanyakan Gaji Guru Sebagai Tantangan Uang Negara, DPR ?

    NUSRA ID
    Sabtu, 23 Agustus 2025, 6:10 AM Last Updated 2025-08-22T23:58:01Z

    Beberapa hari ini tersebar di flatform sosial media video Menteri keuangan Sri Mulyani seperti menyebutkan “Guru sebagai beban negara”, pernyataan ini membuat reaksi dan respon serius terutama yang aktif di bermedia sosial. Namun, tidak berselang lama pada selasa, 19 Agustus 2025 Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam unggah resmi istagram @smindrawati membantah bahwa ia telah mengucap guru sebagai beban negara. Pada keterangan unggahnya, video yang beredar hasil dari deepfake dan potongan yang tidak utuh dari pidatonya pada forum konvensi sains, teknologi, industry Indonesia di ITB pada 7 Agustus 2025.

    Penulis : Muhammad Abdul Aziz | Praktisi Pendidikan.



    Beberapa hari ini, tersebar di flatform sosial media video Menteri keuangan Sri Mulyani seperti menyebutkan “Guru sebagai beban negara”, pernyataan ini membuat reaksi dan respon serius terutama yang aktif di bermedia sosial. Namun, tidak berselang lama, pada selasa, 19 Agustus 2025 Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam unggah resmi istagram @smindrawati membantah bahwa, ia telah mengucap guru sebagai beban negara. Pada keterangan unggahnya, video yang beredar hasil dari deepfake dan potongan yang tidak utuh dari pidatonya pada forum konvensi sains, teknologi, industry Indonesia di ITB pada 7 Agustus 2025. 


    Potongan video hoax tersebut, yang Tengah beredar secara luas memantik untuk menyimak dan menyaksikan secara utuh yang disampaikan oleh Menteri Keuangan yang mulai menjabat dari Tahun 2007 tersebut. Menurut hemat pribadi, memang benar tidak ada dalam pidato yang berdurasi sekitar 20 menit tersebut Menkeu Srimulyani mengatakan secara tegas dan lugas Guru sebagai beban Negara. Namun lebih kepada mempertanyakan gaji guru sebagai tantangan keuangan negara republic Indonesia. 


    “Banyak di media sosial saya menyatakan menjadi dosen atau guru tidak dihargai karena gajinya tidak besar, ini juga menjadi tantangan bagi keuangan negara. Apakah harus keuangan negara atau ada partisipasi dari Masyarakat” Ujar Kemenkeu Srimulyani Dikutip dari youtube KOMPASTV dengan judul [Full] Sambutan Menkeu Sri Mulyani di Konvensi Sains Teknologi 2025: Dana Abadi, Persaingan Dunia. (Kamis, 21/08/2025).

     

    Mempertanyakan gaji guru sebagai tantangan keuangan negara ditengah isu kenaikan gaji DPR RI membuat Masyarakat terluka. Seperti yang di alami oleh salah satu anggota DPR RI Nafa Urbach yang secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada masyararat (Suara.com). Lebih Lanjut, Ketua DPR RI Puan Maharani membantah gaji anggota DPR RI naik, putri Presiden ke 5 Megawati Soekarno Putri menyebut bahwa kenaikan itu sebagai konpensasi uang rumah jabatan sebab DPR sudah tidak mendapatkan rumah (CNBC.Com).


    Gaji pokok anggota DPR memang tidak jauh berbeda dengan gaji guru yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, yang membuat Masyarakat tercengang dan memantik amarah Masyarakat Adalah tunjungannya. Mengutip dari Kompas (22/08/2025) total penerimaan pendapatan Anggota DPR mencapai lebih dari 100 juta periode 2024-2029. Jumlah ini sudah termasuk gaji pokok dan berbagai macam tunjungan mereka.

     

    Mengapa Kemenkeu Sri Mulyani tidak mempertanyakan Gaji dan Tunjangan DPR ? 

    Kita patut menantikan penjelasan Kemenkeu soal gaji Pokok dan tunjangan DPR begitu besar yang justru lebih masuk akal apabila dikatakan sebagai tantangan keuangan Negara. Sementara gaji guru dipertanyakan dan disebut-sebut sebagai tantangan, sungguh ironis dan melukai. Apakah Kemenkeu Sri Mulyani sedang kehilangan hati Nurani ? .


    Apakah Kemenkeu lupa seorang guru honorer yang telah mendidik anak-anak bangsa selama kurun waktu 7 Tahun asal Bengkulu terisak menangis menceritakan nasibnya dihadapan DPR komisi X pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang hanya menerima Gaji 540 ribu perbulan dan ada banyak yang memiliki nasip serupa di daerah-daerah. Keluhan guru honorer tersebut memberikan sebuah Gambaran bertapa mirisnya Nasib guru di bangsa kita. Tapi masih kemenkeu pertanyakan dan sebut sebagai tantangan.

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terimaksih Sudah Berkunjung di Website Kami

    Terkini